PANGANDARAN (JP), Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Pangandaran Perkuat Ideologi Puluhan Kader dengan menggelar kegiatan Sekolah Aswaja.
Kegiatan tersebut mengusung tema “Mempertahankan Budaya Aswaja Sebagai Nafas Gerakan” yang bertempat di Pondok Pesantren Raden Mumu Langensari Kecamatan Cijulang, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Minggu 12 September 2021.
Pemateri dalam kegiatan ini pertama diisi oleh KH. Yayan Bunyamin Sebagai Direktur Aswaja Center Kabupaten Tasikmalaya, Dasep Supriatna Ubaidillah Sebagai Ketua Dewan Kemakmuran Mesjid (DMI) Kabupaten Pangandaran dan terakhir Encep Najmudin Dari Ketua BAPEMPERDA DPRD Kabupaten Pangandaran.
Kegiatan ini dihadiri oleh Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) yang diwakili oleh KH. Icang dan Wakil Ketua dua DPRD Kabupaten Pangandaran, Jalaludin yang sekaligus membuka kegiatan.
Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Pangandaran KH. Icang mengatakan, kegiatan ini merupakan suatu keharusan bagi PMII karena PMII lahir untuk menjalankan kebijakan kebijakan nahdlatul ulama berbasis usia yakni di kisaran usia 20-30 tahun.
PMII diharapkan bisa memahami dan lebih paham dan lebih bisa menjabarkan tujuan Nahdlatul Ulama khususnya di kalangan mahasiswa dan masyarakat lainnya.
Sementara, Jalaludin Selaku wakil ketua dua DPRD Kab. Pangandaran dalam Sambutan nya, juga mengapresiasi adanya sekolah aswaja tersebut.
“Sekolah aswaja ini bagus dilakukan sebagai ikhtiar agar tidak terbawa arus modernisasi dan terhindar dari distorsi (Penyelewengan) Sejarah yang dapat menimbulkan konflik beragama.
Kader PMII harus menjadi garda terdepan dan harus mampu mendobrak segala hal yang menghalangi perkembangan dan penyebaran ideologi Aswaja, PMII harus berani dan jangan lupa disertai ilmu pengetahuan yang mempuni.
Ditambahkan Ketua Panitia Pelaksana, Amrulloh Mengatakan, Acara sekolah aswaja ini merupakan program Kaderisasi Non formal bidang kaderisasi PMII Pangandaran.
“Sekolah aswaja ini merupakan program kerja bidang kaderisasi sebagai uapaya meningkatkan kapasitas mengenai Aswaja An-Nahdliyah bagi kader dan anggota PMII menuju Indonesia baru tahun 2025,” paparnya.
Yusup Sidik sebagai Ketua PMII Pangandaran mengatakan, Ideologi ahlussunnah waljama’ah sangat penting bagai anggota dan kader PMII selain aswaja merupakan nyawa bagi PMII, aswaja juga menjadi dasar untuk berfikirdan bergerak.
kader dan anggota mesti memahami dan menjadi doktrin aswaja sehingga bisa mengamalkan dalam kehidupan sehari hari dan bisa menyebarkan faham dan doktrin khususnya dikalangan mahasiswa.
karena generasi muda atau generasi millenial menjadi kalangan yang strategis menjadi sasaran dari penyebaran pemahaman pemahaman radikalisme dan intoleransi.
sekarang sering muncul isu isu radikalisme, intoleran dan hal hal lain yang bertentangan dengan prinsip-prinsip Aswaja maka oleh karena itu kita sebagai warga pergerakan mesti memahami ajaran Aswaja sehingga kader dan anggota bisa memfilter dan terhindar dari pengaruh ideologi yang ingin menghancurkan negara kesatuan republik indonesia.
“kami selaku kader PMII akan tetap berpegang teguh terhadap nilai nilai, prinsip-prinsip Aswaja dan tetap menjalankan organisasi dengan haluan ideologi Aswaja dan pancasila,” pungkasnya. (Engkoh)
Discussion about this post