BANJAR (JP), Kasus HIV/AIDS di Banjar saat ini cukup tinggi. Jawa Barat sendiri merupakan rangking tiga secara nasional setelah Jakarta dan Jawa Timur.
Penyuluhan dan edukasi untuk mencegah bertambahnya kasus HIV/AIDS dilakukan Ikatan Dokter Indonesia (L) Kota Banjar bersama Dinas Kesehatan dan Komisi Penanggulangan HIV/AIDS ( KPA) Kota Banjar, sekaligus dalam rangka memperingati Hari AIDS Sedunia.
Beberapa komunitas yang rentan/ beresiko tinggi terkena HiV mengikuti tes Voluntary Counseling and Testing (VCT), di Lapangan Tenis Pendopo, Kota Banjar.
Menurut Ketua IDI Kota Banjar Dr. Fuad Hanif, selama ini pihaknya telah mengadakan penyuluhan dan edukasi kepada beberapa komunitas yang beresiko tinggi.
Dengan melakukan tes VCT ini untuk mengetahui apakah mereka terkena HIV/AIDS atau tidak, sehingga bisa dilakukan pengobatan supaya tidak bertambah parah.
“Selama ini kami telah melakukan edukasi, supaya mereka tidak terpapar virus HIV, dan mencegah penyebaran kasus HIV/AIDS ,serta memberikan pengertian agar mereka rutin melakukan pemeriksaan rutin. Sedangkan bagi yang sudah terdiagnosis AIDS, kami memberikan terapi atau pengobatan agar tidak bertambah parah,” ucapnya.
BACA JUGA: KPU Kota Banjar Gelar Rapat Koordinasi dan Evaluasi Daftar Pemilih Kelanjutan Tahun 2021
Walikota Banjar Ade Uu Sukaesih yang turut hadir dalam acara Hari AIDS Sedunia berharap, dengan adanya edukasi dan penyuluhan dari Tim Kesehatan bisa mencegah penyebaran virus HIV, sehingga target zero HIV/AIDS Tahun 2030 bisa tercapai.
“Kita terus melakukan pendampingan kepada mereka. Dan yang terpenting bagi yang sudah sakit tetap terus berobat,” kata Ade.
Sementara itu salah seorang anggota Komunitas Srikandi Patroman Banjar Riri mengatakan, bahwa dirinya secara rutin memeriksakan diri supaya tidak terkena HIV.
Menurut Riri, dengan meningkatnya kasus HIV/AIDS karena kurangnya mereka menjaga kesehatan. Dan mengajak teman-teman di komunitasnya untuk rutin melakukan pemeriksaan.
“Secara rutin tiga bulan sekali saya ikuti test VCT, ini penting banget. Dan yang penting juga buat yang ODHA, jangan sampai menularkan kepada yang lain, tetap perhatikan keamanan dan kesehatan,” pungkasnya. (Cup)
Discussion about this post